Tim Museum Banjarbaru Melakukan Cross Ceck Kedua
TANJUNG – Maraknya pemberitaan media massa yang mengupas masalah penemuan benda-benda budaya peninggalan masa lalu di Desa Jangkung Kecamatan Tanjung, membuat masyarakat Jangkung khususnya para penemu gerah. Pasalnya banyak pihak yang kemudian tertarik dan berusaha mencari informasi langsung ke lapangan untuk tujuan-tujuan yang belum jelas.
“Dengan adanya pemberitaan ini kami khawatir nantinya malah akan terjadi penjarahan,” ungkap Hasani (30), sang penemu yang juga dipercaya sebagai juru kunci barang-barang antik tersebut. Apalagi tambah warga Desa Ugang Jangkung Rt X itu hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari Pemerintah Daerah untuk mengamankan titik-titik lokasi temuan.
Hal senada juga diungkapkan warga lainnya saat Tim Kedua dari Museum Banjarbaru melakukan crosscheck data. Sayangnya sudah ada sebagian barang yang dibawa pihak lain dengan alasan untuk melakukan penelitian ke Jakarta. “Kami mengkhawatirkan nasib barang tersebut, karena sebenarnya mereka bukan pihak yang berkompeten untuk melakukan penelitian,” ungkap Yadi, seorang warga Tanjung khawatir.
Lebih lanjut ia mengingatkan, agar masyarakat Tabalong bisa lebih berhati-hati dengan meningkatkan kewaspadaan, karena menurutnya saat ini sikap dan perilaku masyarakat Tabalong (Budaya – red) terus diinventarisir untuk tujuan yang belum jelas. “Kemungkinan terburuknya adalah, setelah adat budaya serta seluruh perilaku kita berhasil dikenali dan dipelajari, akhirnya malah dikuasai demi tujuan politik ekonomi pihak-pihak tertentu yang berkepentingan di Tabalong, sebagaimana yang telah dilakukan bangsa kolonial dahulu. Sekarang ini yang telah terjadi adalah penjajahan dalam bentuk lain,” tambahnya.
Kasi Pariwisata Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Tabalong Bambang Rukmana A.Md bersama-sama dengan Suriyani, eks Lurah Jangkung yang juga ikut bersama-sama Tim Museum Banjarbaru berjannji untuk segera melakukan koordinasi, baik secara internal maupun eksternal hingga mengupayakan terbentuknya sebuah Tim Khusus di Tabalong yang bertanggungjawab mengamankan lokasi dengan turut melibatkan aparat terkait, baik dari kepolisian maupun TNI.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, Tim tersebut dapat kita bentuk. Kami pun insya Allah akan melaporkan masalah ini kepada Bapak Bupati sekaligus meminta nasehat beliau,” imbuh Bambang.
Tim dari Museum Banjarbaru yang dipimpin oleh Zailani hari itu melakukan pendataan ulang terhadap barang temuan, mengambil beberapa photo, dan menggali beberapa informasi dari warga. “Keramik-keramik yang ditemukan ini berdasarkan pengamatan kami umumnya berasal dari China, sebagian lagi dari Eropa dan sebagian lagi berupa fosil hewan dan tumbuhan yang membuktikan bahwa jauh sebelumnya, sebuah peradaban telah dibangun oleh nenek moyang kita di sini. Mereka pun berhasil membangun hubungan dagang internasional, walaupun dilakukan masih secara barter,” jelasnya.
Ia pun menyayangkan kalau sampai penemuan tersebut tidak disikapi oleh pihak-pihak terkait. “Kita harus menjaga benda-benda peninggalan ini, jangan sampai nantinya malah dibawa ke luar negeri seperti beberapa kasus yang terungkap di Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru. Bagi mereka kan uang tidak ada masalah, tapi kalau itu sampai terjadi maka nilai budaya kita sendiri yang akan hilang. Kini tengah marak berlangsung penghancuran budaya. Dari penemuan ini kita bisa memberikan gambaran kepada generasi yang akan datang seperti apa sebenarnya kehidupan orang-orang di masa lalu itu, syukur-syukur lagi kalau nilai-nilai moralnya atau kalau dalam istilah sekarang disebut sebagai kearifan lokalnya tetap bisa kita dipertahankan,” ungkapnya.
Hari itu, Tim pun sempat mencoba berburu sejumlah barang-barang warisan peninggalan masa lalu, di antaranya naskah-naskah syair kuno. “Tujuan kami hanya menyelamatkan. Kalau seandainya mereka masih ingin memeliharanya, tidak apa-apa. Tapi kalau sudah tidak punya kesempatan lagi untuk merawatnya, lebih baik diserahkan kepada Museum bagi kepentingan ilmu pengetahuan generasi selanjutnya, tentu saja negara akan mengganti dengan harga yang pantas,” pungkas Zailani.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Indahnya Berbagi
0 komentar:
Posting Komentar